Tempat Wisata Study Tour

Tempat Wisata Study Tour di Jogja untuk pelajar dan mahasiswa yang melakukan karya wisata edukasi, outing class, field trip ke Yogyakarta banyak sekali. Karena di sini terdapat banyak obyek wisata yang bernuansa edukasi, seperti untuk edukasi sejarah, budaya, arkeologi, geologi, kedirgantaraan, dll.

Study Tour adalah kegiatan yang biasa dilakukan oleh sekolah untuk pelajar atau mahasiswanya. Kegiatan ini biasanya pada lokasi wisata edukasi luar kota. Kegiatan ini menggabungkan kegiatan wisata sambil belajar luar sekolah.

Bagi yang sedang mencari paket study tour murah wisata sekolah dengan destinasi Yogyakarta untuk pelajar dan mahasiswa. Tujuan obyek wisata edukasi sekolah, liburan dan belajar ke kraton, musem. Hubungi kami di nomer telpon: 0819-5864-3820 atau klik website official Ratunya Travel di bawah ini:

10 Tempat Wisata Study Tour Untuk Pelajar dan Mahasiswa

Berikut ini ada 10 Tempat Wisata Study Tour yang baik untuk pelajar dan mahasiswa. Tempat wisata tersebut hanya sebagian kecil dari tempat-tempat wisata menarik di Jogja dan sekitarnya. Jadi masih banyak tempat wisata yang menarik untuk study tour.

Adalah sebuah candi Buddha yang terletak di Borobudur, Magelang, Jawa Tengah, Indonesia. Candi ini berlokasi kurang lebih 100 Km sebelah barat daya Semarang, 86 Km sebelah barat Surakarta, dan 40 Km sebelah barat laut Yogyakarta.

Candi berbentuk stupa ini didirikan oleh para penganut agama Buddha Mahayana sekitar abad ke-8 masehi pada masa pemerintahan wangsa Syailendra. Borobudur adalah candi atau kuil Buddha terbesar. Sekaligus salah satu monumen Buddha terbesar di dunia (sumber dari wikipedia).

Tempat pariwisata Jogja ini sudah terkenal seantero dunia. Banyak wisatawan domestik dan manca negara yang berkunjung. Klik >>> Candi Borobudur untuk membaca lebih lanjut.

Komplek Candi Roro Jonggrang atau Candi Prambanan adalah kompleks candi Hindu terbesar di Indonesia yang pembangunannya pada abad ke-9 masehi. Candi ini persembahan untuk Trimurti, tiga dewa utama Hindu. Yaitu Brahma sebagai dewa pencipta, Wishnu sebagai dewa pemelihara, dan Siwa sebagai dewa pemusnah.

Berdasarkan prasasti Siwagrha nama asli kompleks candi ini adalah Siwagrha (bahasa Sanskerta yang bermakna ‘Rumah Siwa’). Dan memang pada garbagriha (ruang utama) candi ini bersemayam arca Siwa. Maha dewa setinggi tiga meter yang menujukkan bahwa pada candi ini dewa Siwa lebih utama (sumber dari wikipedia).

Obyek wisata Jogja ini juga sering menampilkan pertunjukan sendratari Ramayana pada malam hari. Klik >>> Candi Prambanan untuk membaca lebih lanjut.

Bangunan Kraton Ngayogyakarta Hadiningrat merupakan istana resmi Kesultanan Ngayogyakarta Hadiningrat. Yang kini berlokasi di pusat Kota Yogyakarta, Daerah Istimewa Yogyakarta, Indonesia.

Walaupun kesultanan tersebut secara resmi telah menjadi bagian Republik Indonesia pada tahun 1950. Kompleks bangunan keraton ini masih berfungsi sebagai tempat tinggal sultan dan rumah tangga istananya. Yang masih menjalankan tradisi kesultanan hingga saat ini.

Keraton ini kini juga merupakan salah satu objek wisata kota Yogyakarta. Sebagian kompleks keraton merupakan museum yang menyimpan berbagai koleksi milik kesultanan. Termasuk berbagai pemberian dari raja-raja Eropa, replika pusaka keraton, dan gamelan.

Dari segi bangunannya, keraton ini merupakan salah satu contoh arsitektur istana Jawa yang terbaik. Memiliki balairung-balairung mewah dan lapangan serta paviliun yang luas (sumber dari wikipedia).

Destinasi wisata Jogja ini banyak dikunjungi oleh wisatawan dari luar dan dalam negeri. Terutama siswa-siswi dari sekolah dasar sampai perguruan tinggi untuk belajar sejarah kota Yogyakarta. Meraka biasanya menamakannya sebagai karya wisata ke Jogja atau study tour Jogja. Klik >>> Kraton Yogyakarta untuk membaca lebih lanjut.

Istana Yogyakarta atau Gedung Agung (bahasa Jawa: ꦒꦼꦝꦺꦴꦁꦄꦒꦼꦁ, translit. Gedhong Ageng) terletak pada pusat keramaian kota. Tepatnya pada ujung selatan Jalan Ahmad Yani dahulu bernama Jalan Margomulyo. Kawasan istana terletak pada Kelurahan Ngupasan, Kecamatan Gondomanan, Kota Yogyakarta. Dan berada pada ketinggian 120 m dari permukaan laut. Kompleks istana ini menempati lahan seluas 43.585 m².

Gedung utama kompleks istana ini pembangunannya mulai pada Mei 1824 oleh Anthony Hendriks Smissaerat sebagai pemrakarsa. Residen Yogyakarta ke-18 (1823 – 1825) yang menghendaki adanya “istana” yang berwibawa bagi residen-residen Belanda sedangkan arsiteknya adalah A. Payen.

Karena adanya Perang Diponegoro atau Perang Jawa (1825 – 1830) pembangunan gedung itu tertunda. Pembangunan tersebut berlanjut setelah perang tersebut berakhir yang selesai pada 1832. Pada 10 Juni 1867, kediaman resmi residen Belanda itu ambruk karena gempa bumi. Pendirian bangunan baru pun selesai pada 1869. Bangunan inilah yang menjadi gedung utama komplek Istana Kepresidenan Yogyakarta yang sekarang di sebut juga Gedung Negara.

Pada 19 Desember 1927, status administratif wilayah Yogyakarta sebagai karesidenan ditingkatkan menjadi provinsi. Gubernur menjadi penguasa tertinggi. Dengan demikian gedung utama menjadi kediaman para gubernur Belanda di Yogyakarta sampai masuknya Jepang.

Pada 6 Januari 1946, “Kota Gudeg” ini menjadi ibu kota baru Republik Indonesia yang masih muda. Dan istana itu berubah menjadi Istana Kepresidenan, tempat tinggal Presiden Soekarno beserta keluarganya. Sedangkan Wakil Presiden Mohammad Hatta tinggal pada gedung yang sekarang menjadi Korem 072/Pamungkas.

Pada 19 Desember 1948, tentara Belanda dengan pimpinan Jenderal Spoor menyerang Yogyakarta. Presiden, Wakil Presiden dan para pembesar lainnya diasingkan ke luar Jawa dan baru kembali ke Istana Yogyakarta pada 6 Juli 1949. Sejak 28 Desember 1949, yaitu dengan berpindahnya Presiden ke Jakarta, istana ini tidak lagi menjadi tempat tinggal sehari-hari Presiden. (sumber dari: wikipedia)

Adalah sebuah benteng yang terletak berhadapan dengan Gedung Agung,  dekat dengan Kraton Kesultanan Yogyakarta. Sekarang, benteng ini menjadi sebuah museum. Sejumlah bangunan dalam benteng ini terdapat diorama mengenai sejarah Indonesia.

Benteng Vredeburg Yogyakarta berdiri terkait erat dengan lahirnya Kasultanan Yogyakarta. Perjanjian Giyanti 13 Februari 1755 yang berhasil menyelesaikan perseteruan antara Susuhunan Pakubuwono III dengan Pangeran Mangkubumi (Sultan Hamengku Buwono I kelak). Adalah merupakan hasil politik Belanda yang selalu ingin ikut campur urusan dalam negeri raja-raja Jawa waktu itu (sumber dari wikipedia).

Tempat wisata Yogyakarta ini berdekatan letaknya dengan keraton, gedung Agung, pasar Beringharjo dan Malioboro. Klik >>> Benteng Vredeburg untuk membaca lebih lanjut.

Gunung Merapi (ketinggian puncak 2.930 mdpl, per 2010). Adalah gunung berapi pada bagian tengah Pulau Jawa dan merupakan salah satu gunung api teraktif di Indonesia.

Lereng sisi selatan berada dalam administrasi Kabupaten Sleman, Daerah Istimewa Yogyakarta. Dan sisanya berada dalam wilayah Provinsi Jawa Tengah. Yaitu Kabupaten Magelang sisi barat, Kabupaten Boyolali sisi utara dan timur, serta Kabupaten Klaten sisi tenggara. Kawasan hutan sekitar puncaknya menjadi kawasan Taman Nasional Gunung Merapi sejak tahun 2004 (sumber dari wikipedia).

Biasanya Paket wisata Jogja akan menawarkan Merapi Lava Tour. Untuk mengunjungi tempat-tempat sisa erupsi beberapa tahun yang lalu dengan menggunakan mobil Jeep dalam paketnya. Klik >>> Merapi Lava Tour untuk informasi lebih lanjut.

Wisata Tebing Breksi merupakan tempat wisata yang berada di kawasan Kabupaten Sleman. Lokasinya berada sebelah selatan Candi Prambanan. Dan berdekatan dengan Candi Ijo serta Kompleks Kraton Boko. Lokasi Wisata Tebing Breksi Jogja berada di Sambirejo, Prambanan, Kabupaten Sleman, Daerah Istimewa Yogyakarta.

Sebelum menjadi tempat wisata Jogja, lokasi Taman Tebing Breksi sebelumnya adalah tempat penambangan batuan alam. Kegiatan penambangan ini oleh masyarakat setempat. Sekitar lokasi terdapat tempat-tempat pemotongan batuan hasil penambangan untuk bahan dekorasi bangunan.

Sejak tahun 2014, kegiatan penambangan di tutup oleh pemerintah. Penutupan ini berdasarkan hasil kajian. Yang menyatakan bahwa batuan yang ada pada lokasi penambangan ini, merupakan batuan yang berasal dari aktivitas vulkanis Gunung Api Purba Nglanggeran. Kemudian lokasi penambangan ditetapkan sebagai tempat yang dilindungi. Dan tidak boleh untuk kegiatan penambangan.

Setelah penutupan aktivitas tambang tersebut, masyarakat mendekorasi lokasi bekas pertambangan ini menjadi tempat wisata yang layak untuk dikunjungi. Tepatnya pada bulan Mei 2015, Tebing Breksi ini diresmikan oleh Sri Sultan Hamengku Buwono X sebagai tempat wisata baru Jogja (sumber dari wikipedia).

Tempat Wisata Yogyakarta ini baik dikunjungi oleh pelajar dan mahasiswa yang selain berwisata juga dapat belajar mengenai ilmu Geologi.

Untuk informasi lebih lanjut menegenai Tebing Breksi >>> KLIK INFONYA.

Pembangunan Monumen Yogya Kembali pada tanggal 29 Juni 1985 dengan peletakan batu pertama oleh Sri Sultan Hamengkubuwono IX dan Sri Paduka Paku Alam VIII. Gagasan untuk mendirikan monumen ini oleh kolonel Soegiarto, selaku walikotamadya Yogyakarta pada tahun 1983. Nama Yogya Kembali terpilih dengan maksud sebagai tetenger (peringatan) dari peristiwa sejarah, ditariknya tentara pendudukan Belanda dari ibu kota RI Yogyakarta pada waktu itu, tanggal 29 Juni 1949. Hal ini merupakan tanda awal bebasnya bangsa Indonesia dari kekuasaan pemerintahan Belanda.

Pembangunan monumen ini dengan memperhitungkan beberapa faktor penting. Titik pusat bangunan ini merupakan sebuah titik yang secara imajiner menghubungkan beberapa titik penting Yogyakarta yaitu Kraton Jogja, Tugu Yogyakarta, Gunung Merapi, Parang Tritis dan juga Panggung Krapyak. Titik ini sendiri adalah sebagai Sumbu Besar Kehidupan dan penanda dari titik imajiner ini sendiri berada pada lantai 3 bangunan monumen ini. (sumber dari: wikipedia)

Pada tahun 2014 Dinas Kebudayaan Daerah Istimewa Yogyakarta menerbitkan buku berisi koleksi unggulan museum Daerah Istimewa Yogyakarta. Sebagian besar adalah koleksi unggulan dari Museum Yogya Kembali. Koleksi unggulan Museum Yogya Kembali adalah sebagai berikut:

  1. Replika pakaian militer, berbagai jenis pakaian tentara, polisi istimewa, gerilyawan, tentara pelajar, heiho, laskar wilayah, pakaian cadet Vaadright sebelum bersatu menjadi Tentara Nasional Indonesia.
  2. Senjata api genggam, berbagai jenis senjata api hasil rampasan yang diperoleh dari para serdadu Belanda ketika masa perang kemerdekaan.
  3. Diorama Soeharto, yang menampilkan situasi ketika Soeharto merencanakan taktik penyerangan Serangan Umum 1 Maret
  4. Tandu Jenderal Soedirman, adalah tandu yang dipakai oleh Jenderal Soedirman ketika bergerilya melawan Belanda di Yogya, Madiun, sampai Kediri.
Untuk informasi lebih lanjut silahkan Klik >>> Monumen Jogja Kembali.

9. Museum Ullen Sentalu

Bangunan Museum Ullen Sentalu terletak di daerah Pakem, Kaliurang, Kabupaten Sleman. Adalah museum yang menampilkan budaya dan kehidupan para bangsawan Dinasti Mataram (Kasunanan Surakarta, Kesultanan Yogyakarta, Praja Mangkunegaran, dan Kadipaten Pakualaman). Beserta koleksi bermacam-macam batik (baik gaya Yogyakarta maupun Surakarta).

Museum ini juga menampilkan tokoh raja-raja beserta permaisurinya dengan berbagai macam pakaian sehari-harinya.

Nama Ullen Sentalu merupakan singkatan dari bahasa Jawa: “ULating bLENcong SEjatiNe TAtaraning LUmaku”. Yang artinya adalah “Nyala lampu blencong merupakan petunjuk manusia dalam melangkah dan meniti kehidupan”. Filsafah ini berasal dari sebuah lampu minyak yang dipergunakan dalam pertunjukan wayang kulit (blencong). Yang merupakan cahaya yang selalu bergerak untuk mengarahkan dan menerangi perjalanan hidup kita. Museum ini didirikan oleh salah seorang bangsawan Yogyakarta yang sangat dekat dengan keluarga keraton Surakarta dan Yogyakarta.

Museum Ullen Sentalu, dapat diketahui bagaimana para leluhur Jawa membuat batik yang memiliki arti dan makna yang dalam  pada setiap coraknya. Ada juga berbagai sejarah mengenai keadaan budaya Jawa kuno dengan segala aturannya. Keadaan museum yang dengan baik, mampu membuat pengunjung seperti terserap ke masa Jawa kuno yang mengagumkan. (sumber dari: wikipedia)

Masih banyak tempat wisata study tour Jogja selain 10 tempat tersebut. Semoga dengan informasi 10 tempat wisata study tour Yogyakarta terbaik tersebut, dapat membantu anda untuk menentukan tempat yang akan anda menjadi tujuan study tour ke Jogja anda.

10. Museum Gunungapi Merapi - Tempat Wisata Study Tour

Mengunjungi Museum Gunungapi ini sebagai sarana pendidikan, penyebarluasan informasi aspek kegunungapian khususnya. Dan kebencanaan geologi lainnya yang bersifat rekreatif-edukatif untuk masyarakat luas. Dengan tujuan untuk memberikan wawasan dan pemahaman tentang aspek ilmiah, maupun sosial-budaya dan lain-lain. Yang berkaitan dengan gunung api dan sumber kebencanaan geologi lainnya. Museum Gunungapi ini Insyaa Alloh dapat menjadi solusi alternatif sebagai sarana yang sangat penting dan potensial sebagai pusat layanan informasi kegunungapian dalam upaya mencerdaskan kehidupan masyarakat. Serta sebagai media dalam meningkatkan kesadaran dan kewaspadaan masyarakat tentang manfaat dan ancaman bahaya letusan gunungapi serta bencana geologi lainnya. (sumber: wikipedia)

Informasi dari museum gunungapi antara lain:

  1. Ilmiah kegunungapian, kegempaan dan gerakan tanah yang merupakan proses dinamika geologi, tercermin dalam informasi model pembentukan, mekanisme terbentuknya maupun proses-proses yang menyertainya.
  2. Fenomena gunungapi terbentuk sebagai hasil proses-proses geologi, yang tampil dipermukaan bumi berupa bentang alam gunungapi, struktur geologi gunungapi, produk hasil letusan gunungapi, dan produk-produk hasil proses lainnya.
  3. Mitigasi bencana gunungapi, gempabumi, tsunami, gerakan tanah yang ditampilkan dalam bentuk informasi sistem monitoring, penelitian dan pengamatan, sistem peringatan dini, dan upaya mitigasi bencana antara lain menyangkut sistem penyelamatan masyarakat terhadap ancaman bahaya letusan gunungapi, kegempaan dan gerakan tanah.
  4. Sumber daya gunungapi, sebagai potensi yang dapat bermanfaat bagi kesejahteraan masyarakat, pengembangan infra-struktur dan lainnya.
  5. Aspek sosial budaya antara lain menyangkut kehidupan, budaya/tradisi, mitos dan lainnya yang berkaitan dengan lingkungan dan keberadaan suatu gunungapi.

Hubungi Kami

Bagi anda yang membutuhkan informasi Tempat Wisata Study Tour di Jogja. Atau merencanakan Paket Wisata ke Jogja untuk acara Outbound, Study Tour, Company Tour, Field Trip, Outing Class, Outbound Training, Family Gathering ke Yogyakarta silahkan hubungi nomer telpon : 0819-5864-3820 atau klik tautan di bawah ini :

Atau ikuti Official Account kami :

Instagram : @ratunya_travel

Youtube Channel : Ratunya Travel

Website : www.ratunyatravel.com

Fans Page : Paket Wisata dan Study Tour Jogja

 

Tempat Wisata Study Tour